A.
LATAR BELAKANG
Sekolah merupakan
suatu lembaga pendidikan yang tidak dapat lepas dari pengaruh masyarakat yang
berada dalam lingkup sekolah terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pengertianmasyarakat menurut Koentjaraningrat “masyarakat merupakan kehidupan
manusia yang satu yang secara kontinyu berinteraksi satu sama lain berdasarkan
sistem adat dan mereka memiliki suatu identitas yang sama”.Sedangkan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) menurut Sisdiknas no 20 tahun 2003 (Pasal UU no 23.
2003) Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah
dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutu
Gondanglegi Malang. Merupakan sekolah yang telah lama dipercaya oleh masyarakat
mengenai kualitas dan pelayananya.Dalam hal ini masyarakat merupakan bagian
tugas dari SMK sendiri dalam mengemban visi dan misinya.Sekolah mempunyai peran
dalam memberikan kualitas pelayanan terhadap masyarakat, menurut Fuad Hasan
(1997 : 98-99) mengutip pendapatnya Saipah Faisal (1980) dalam Dasar-Dasar
Kependidikan menyebutkan 4 peran sekolah terhadap masyarakat yaitu:
1.
Mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Kecerdasan masyarakat dapat dikembangkan
melalui pendidikan formal dan non formal. Kecerdasan memang sangat penting bagi
perkembangan masyarakat. Masyarakat yang tingkat kecerdasannya tinggi akan
mudah memecahkan problema hidup dalam masyarakat.
1.
Membawa virus
pembaharuan bagi perkembangan masyarakat.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan akan banyak
melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitasnya. Penelitian tersebut akan
menghasilkan penemuan-penemuan baru yang pada akhirnya akan dipergunakan untuk
meningkatkan perkembangan masyarakat.
1.
Melahirkan warga
masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerjadi lingkungan
masyarakat.
Untuk terjun kelapangan pekerjaan diperlukan
bekal yang matang, pengetahuan sikap dan keterampilan. Sekolah akan berusaha
menyusun kurikulumnya secara fleksibel terhadap perkembangan zaman sehingga
akan menghasilkan out put yang siap pakai.
1.
Melahirkan sikap
positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta integrasi
sosial yang harmonis ditengah-tengah masyarakat.
Sikap positif dan konstruktif sungguh sangat
didambakan oleh masyarakat dan sekolah telah berusaha membekali siswanya sejak
sekolah dasar lewat pendidikan agama, pendidikan moral pancasila maupun bidang
studi lain.
Suatu sekolah harus mampu untuk dapat
menerapkan peran-perannya kepada masyarakat agar masyarakat mendapatkan efek
kepuasan atas pelayanannya yang diberikan oleh sekolah, Namun kurangnya
maksimal tingkat kualitas layanan yang ada disekolah merupakan hal yang perlu
diperhatikan oleh sekolah seperti kesehariannya sekolah saat memberikan
pelayanan kepada masyarakat contohnya pelayanan staf administrasi sekolah
terhadap wali murid atau masyarakat yang akan membayar SPP, saat sekolah
mengadakan rapat umum bersama para wali murid atau masyarakat, juga efek
sekolah dalam memberikan pembelajaran terhadap siswa-siswa apakah sesuai dengan
keinginan masyarakat.
Tanggapan masyarakat secara umum terhadap
pelayanan sekolah adalah:
1.
Adanya pembayaran dana
untuk sekolah yang tidak jelas kegunaannya.
2.
Pembayaran yang
terlalu mahal dan tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh.
3.
Perilaku pegawai atau
staf sekolah yang kurang professional dalam melayani masyarakat.
4.
Masyarakat tidak puas
dengan hasil yang diperoleh oleh anaknya setelah lulus.
Banyak
penilaian-penilaian dari masyarakat yang memberikan tanggapan berbeda-beda
mengenai kualitas pelayanan di sekolah. Penting penulis mampu untuk
mengidentifikasi dan menganalisis tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas
layanan melalui sumber-sumber yang memang diperlukan untuk hasil penelitian
yang maksimal. Dari latar belakang di atas maka penulis memberi judul “Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Kualitas Layanan di
SMK Mutu Gondanglegi Malang”
B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah
dijelaskan diatas maka rumusan dalam penelitian ini adalah:
1.
Bagaimana tingkat
kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Mutu Gondanglegi Malang?
2.
Faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutu Gondanglegi Malang?
3.
Adakah pengaruh cara
pelayanan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutu Gondanglegi Malang terhadap
kepuasan masyarakat?
C.TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat
diketahui tujuan penelitian yaitu:
1.
Mengetahui tingkat
kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Mutu Gondanglegi Malang.
2.
Mengetahui
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
yang diberikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutu Gondanglegi Malang.
3.
Mengetahui pengaruh
cara pelayanan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutu Gondanglegi Malang
terhadap kepuasan masyarakat.
D.MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat
bagi:
1.
Bagi Universitas
Negeri Malang.
Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan
untuk penelitian yang selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan memberikan
sumbangan pengetahuan tentang kualitas layanan sekolah terhadap kepuasan masyarakat.
1.
Bagi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Mutu Gondanglegi Malang.
Dengan mengetahui hasil analisis tingkat
kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan dapat di pakai
sebagai pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah yang
bersangkutan.
1.
Bagi Staf atau Pegawai
Sekolah.
Sebagai masukan dalam melayani masyarakat
dengan mengetahui pada titik mana masyarakat akan puas dan dengan kinerja yang
sesuai dengan keinginan masyarakat.
1.
Bagi Masyarakat atau
Wali Murid.
Sebagai bahan pengetahuan mengenai perspektif
kualitas layanan yang layak dan seharusnya dapat diterapkan oleh tiap sekolah.
1.
BagiPenulis.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan
pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan keterampilan meneliti serta
pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji.
E.BAHASAN DAN TEORI HIPOTESIS
1. BAHASAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian ini
memiliki persamaan dan perbedaan dengan dua penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh Herwin Taufik (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayananyang
diberikan oleh petugas kelurahan pemurus baru Banjarmasin(Studi
Kasus Pembuatan KTP)”. Dan Ardi Perdana S. (2012) yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Tingkat Kepuasan
Masyarakat Di Kecamatan Krembung”.Persamaan tersebut terdapat
pada pengkajian topik yang sama tentang kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
suatu instansi, metode pengumpulan datanya menggunakan instrumen observasi,
angket dam wawancara, jenis penilitianExpose Facto,
dalam teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis deskriptif, sedangkan
perbedaannya terletak pada penelitian sebelumnnya yaitu obyek lokasi
penelitian, bidang studi, subyek serta hasil penelitian yang disesuaikan dengan
judul yang dibahas. Untuk lebih jelasnnya persamaan dan berbedaan penelitian
ini dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Persamaan dan
perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu yang relevan
Persamaan dan Perbedaan
|
Herwin
Taufik
|
Ardi
Perdana S
|
Penelitian
ini
|
Topik Penelitian
|
Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan
yang diberikan oleh petugas kelurahan pengurus baru
|
Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Tingkat
Kepuasan Masyarakat Di Kecamatan Krembung
|
Analsis Tingkat Kepuasan Masayarakat Terhadap Kualitas
Layanan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutu Gondanglegi Malang
|
Jenis Penelitian
|
Survey Data
|
Expose facto
|
Expose facto
|
Instrumen Penelitian
|
Observasi dan Kuesioner
|
Angket
|
Observasi, Angket dan Wawancara.
|
Teknik Analisis Data
|
Teknik Analisis Statistik
|
Teknik Analisis Deskriptif
|
Teknik Analisis Deskriptif
|
Lokasi Penelitian
|
Kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin
|
Masyarakat Di Kecamatan Krembung
|
SMK Mutu Gondanglegi Malang
|
Bidang Studi
|
Manajemen Pemasaran
|
Administrasi Negara
|
Manajemen Hubungan Masyarakat
|
Subyek atau Sampel
|
Masyarakat yang membuat KTP di Kelurahan Pemurus Baru di
jalan Prona I RT.16 No.43 Banjarmasin.
|
Populasi pada seluruhpenduduk yang terdaftar resmi sebagai
masyarakat diwilayahKecamatan Krembung yang melakukan pelayanan di Kantor
Kecamatan Krembung
|
Sebagian masyarakat sekitar lingkungan sekolah atau wali
murid siswa yang menyekolahkan anaknya di SMK Mutu Gondanglegi Malang
|
Tujuan Penelitian
|
mengetahui dan menganalisis Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Pelayanan yang Diberikan Oleh Petugas Kelurahan Pemurus Baru
Banjarmasin (Studi Kasus Pembuatan KTP).
|
Pengaruh kualitas pelayanan publik terhadap tingkat
kepuasan masyarakat
|
Mengetahui Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Kualitas
Pelayanan yang diberikan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutu
Gondanglegi Malang.
|
Hasil Penelitian
|
Sesuai dengan Penelitian
|
Sesuai dengan Penelitian
|
-
|
(Sumber: Peneliti, 2013)
2. PEMBAHASAN TEORI
1. Hakekat Kepuasan Masyarakat
Menurut Tse dan Wilton, dalam M.N. Nasution
(2004, 104) bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan
terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya atau
kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.
Engel dalam M.N. Nasution
(2004, 104) mengungkapkan, bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi pembeli,
di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan pelanggan,
sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil diperoleh tidak memenuhi harapan
pelanggan.
Philip Kotler (2006, 70) mengatakan bahwa
kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan kinerja atau hasil produk yang dipikirkan terhadap
kinerja atau hasil yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah harapan,
pelanggan tidak puas. Sebaliknya jika kinerja memenuhi harapan pelanggan puas.
Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.
Dari beberapa teori
yang dikemukakan dapat dikatakan bahwa kepuasan masyarakat adalah respon,
evaluasi, dan tingkat emosi masyarakat terhadap kualitas layanan yang telah
dinikmati pada tingkat hasil (outcome)sama atau
melewati batas penilaian presepsi masyarakat.
2. Hakekat Kualitas Layanan
Istilah “Kualitas” ini, menurut Tjiptono (1996
: 55) mencakup pengertian:
1.
Kesesuaian dengan
persyaratan
2.
Kecocokan untuk
pemakaian
3.
Berkelanjutan
4.
Bebas dari kerusakan
atau cacat
5.
Pemenuhan kebutuhan
pelanggan sejak awal dan setiap saat
6.
Melakukan segala
sesuatu secara benar
7.
Sesuatu yang bisa
membahagiakan pelanggan.
Dari pendapat di atas di atas diketahui bahwa
kualitas pelayanan mencakup berbagai faktor. Menurut Albrecht dan Zemke (dalam
Dwiyanto, 2005 :145) bahwa kualitas pelayanan publik merupakan hasil interaksi
dari berbagai aspek, yaitu sistem pelayanan, sumber daya manusia pemberia
pelayanan, strategi, dan pelanggan (customers).
Ivancevich, Lorenzi, Skinner dan Crosby (dalam
Ratminto dan Atik, 2005:2) berpendapat bahwa pelayanan adalah produk-produk
yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha manusia
dan menggunakan peralatan.
3. Konsep Pelayanan Masyarakat
Pelayanan masyarakat dapat diartikan sebagai
pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai
kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan pokok dan tata cara yang telah
ditetapkan. Dalam kaitannya dengan sekolah, masyarakat merupakan sosok yang
sangat berpengaruh terhadap proses suatu sekolah untuk mencapai target sekolah
efektif.
Layanan sekolah sangat lah diperlukan bagi
masyarakat agar masyarakat dapat merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh
sekolah.Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan itu sesuai dengan apa
yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika
pelayanan yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan
dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika pelayanan yang
diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas pelayanan
dipersepsikan buruk.
Dengan demikian baik buruknya kualitas
pelayanan tergantung kepada kemampuan penyedia layanan dalam memenuhi harapan
masyarakat (para penerima layanan) secara konsisten.
4. Pengukuran Kualitas Pelayanan
Penilaian terhadap kualitas pelayanan bukan
didasarkan atas pengakuan atau penilaian dari pemberi pelayanan, tetapi
diberikan oleh langganan atau pihak yang menerima pelayanan. Namun demikian,
tidak ada suatu standar yang dapat dipakai sebagai ukuran umum tentang kualitas
pelayanan. Hal ini disebabkan unsur subyektivitas dalam diri penerima
pelayanan, seseorang mungkin menilai suatu pelayanan yang diterimanya sudah
memuaskan tetapi belum memuaskan bagi orang lain.
Pelayanan sekolah sudah seharusnya memperhatikan
kualitas pelayanan karena pelayanan yang baik adalah awal bagi tumbuhnya
kepercayaan masyarakat kepada sekolah, yang selanjutnya akan menjadi penentu
pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks ini, pengukuran mengenai kualitas
pelayanan merupakan perbandingan antara pelayanan yang diharapkan dengan
pelayanan yang diterima.
3. HIPOTESIS PENELITIAN
Menurut PPKI (2000: 12) “Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap
paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya”. Sehubungan dengan
permasalahan penelitian ini yaitu mengenai ada tidaknya pengaruh tingkat
kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Mutu Gondanglegi Malang hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini
adalah:
H1:
ρ ≠ 0, Ada pengaruh yang signifikan antara tingkat kepuasan masyarakat (X)
terhadap kualitas layanan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutu (Y)
Gondanglegi Malang.
Ho:
ρ = 0, Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat kepuasan masyarakat
(X) terhadap kualitas layanan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutu (Y)
Gondanglegi Malang.
Melihat dari dua hipotesis tersebut, maka
peneliti mengambil salah satu hipotesis untukpenelitian bahwa:
H1:
ρ ≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat kepuasan masyarakat (X)
terhadap kualitas layanan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutu (Y)
Gondanglegi Malang.
Hipotesis yang diajukan selanjutnya akan diuji
kebenarannya dengan bantuan statistik dan data-data yang terkumpul.
F. METODE PENELITIAN
1. Desain atau jenis penelitian.
Desain atau jenis
penelitian menggunakan The one-shot case study.
Dengan penjelasan sebagian masyarakat dikenakan dengan perlakuan tertentu (Treatment), setelah itu dilakukan dilakukan pengukuran
terhadap variabel tergantung. Dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel. 2
Treatment
Post Test
X
|
:
|
Y
|
Gambar. 1The One-shot Case Study
2. Objek atau lokasi penelitian.
Penelitian tentang Analisis Tingkat Kepuasan
Masyarakat Terhadap Kualitas Layanan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutu
Gondanglegi Malang. Objek Peneliti adalah Wali Murid yang menyekolahkan anaknya
di SMK Mutu atau Masyarakat sekitar SMK Mutu.
3. Definisi Operasional Variabel.
Variabel ialah suatu rumusan dari satu konsep
yang memiliki karakteristik nilai berbeda untuk setiap individu dan memiliki
dua atau lebih nilai (Wiersma, 1980) Sesuai dengan permasalahan yang diteliti
maka variabel-variabel yang akan di analisis secara umum dapat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok, yaitu:
1.
Variabel Bebas atau (Independen)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
tingkat kepuasan masyarakatatas kualitas layanan sekolah memiliki indikator
sebagai berikut:
1.
Prosedur Pelayanan
Kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan
kepada wali murid atau masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur
pelayanan.
1.
Kejelasan staf atau
petugas pelayanan
Keberadaan dan kepastian staf atau petugas
dalam memberikan pelayanan.
1.
Kedisiplinan staf atau
petugas pelayanan
Kesungguhan staf atau petugas dalam memberikan
pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang
berlaku.
1.
kemampuanstaf atau
petugas pelayanan
tingkat keahlian dan keterampilan yang
dimiliki petugas dalam memberikan atau menyelesaikan pelayanan kepada
masyarakat.
1.
Keadilan mendapatkan
pelayanan
Pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan
golongan atau status masyarakat yang dilayani.
1.
Kesopanan dan
keramahan staf atau petugas pelayanan
Yaitu sikap dan perilakustaf atau petugas
dalam memberikan pelayanan kepada wali murid atau masyarakat secara sopan dan
ramah serta saling menghormati dan menghargai.
1.
Kejelasan dalam
menentukan pembayaran
Sekolah haruslah memberikan penjabaran yang
deskriptif terhadap wali murid atau siswa dalam menentukan pembayaran yang
menyangkut siswa.
1.
Kenyamanan lingkungan
Yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan
yang bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada
penerima pelayanan.
1.
Variabel terikat atau
(dependen)
Variabel terikat
atau dependen dalam penelitian ini adalah pelayanan
yang maksimal yang dimaksudkan agar wali murid atau masyarakat akan merasa puas
atas layanan sekolah.
4. Populasi dan Sampel.
Arikunto (1998: 115) Berpendapat “Populasi
merupakan subyek penelitian”, sedangkan menurut Sugiyono (1997: 57) menjelaskan
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditari kesimpulannya.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat
ditari kesimpulan populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang memiliki
ciri-ciri yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah sebagian wali
murid atau masyarkat yang berada dilingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Mutu Gondanglegi Malang.
Menurut Arikunto
(2002: 10) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Agar
sampel yang diteliti mewakili data penelitian, maka perlu adanya perhitungan
besar kecilnnya populasi. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah Convienence Sampling(Sampling
seenaknya atau kebetulan)yaitu teknik sampling yang mana jika siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Semakin besar sampel makin besar nilai n =
banyaknya elemen sampel akan memberikan hasil yang lebih akurat. Karena itu
dalam penelitian ini akan diambil 150 orang yang terdaftar sebagai wali murid
atau masyarakat yang berada dalam lingkungan sekolah tersebut secara berbeda.
G. METODE PENELITIAN
1. Sumber dan jenis data
Sumber data yang digunakan adalah data primer
yaitu data yang dipeoleh dari sumber pertama baik dari individu seperti hasil
dari wawancara atau hasil pengisian angket atau kuisioner.
Jenis data yang
digunakan adalah data Time Series (data
berkala) yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan efek
perkembangan dari sumber data individu atau hasil dari pengisian angket atau
kuisioner.
1.
Metode Pengumpulan
data
1.
Instrumen Pengumpulan
data
1.
Metode Angket
Sugiyono (1997: 96) menyatakan ”metode ini
digunakan bila respondennya jumlahnya besar dapat membaca dengan baik dan dapat
mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia” metode ini digunakan untuk memperoleh
data mengenai tanggapan wali murid atau masyarakat terhadap layanan sekolah
berupa pertanyaan dalam pilihan ganda.
1.
Penggalian data
Mendapatkan data maka diperlukan adanya
instrumen pengumpulan data yaitu indikator ditranformasikan menjadi item pertanyaan
yang kemudian dikelompokkan menjadi instrumen pertanyaan sesuai dengan
variabelnya. Penelitian ini menggunakan metode statistik maka option-option
dalam angket harus diberi bobot berupa angka-angka. Data yang berupa
angka-angka atau kuantitatif, jika ada data yang berupa kualitatif harus diubah
menjadi data kuantitatif (berupa angka-angka yaitu dengan cara memberi skor).
1.
Teknik pemberian skor
Sehubungan dengan pemakaian angket dalam
pengumpulan data, maka angket tersebut diskalakan dalam bentuk skor dengan
menggunakan skala likert, dimana penyususnan angket ini dalam bentuk pilihan
ganda, dengan 5 pilihan ganda, sehingga responden tinggal memilih salah satu
dari jumlah jawaban yang telah disediakan. Pemberian skor terhadap alternatif
jawaban yang ada dalam angket adalah sebagai berikut:
1.
Jawaban A diberi skor
5
2.
Jawaban B diberi skor
4
3.
Jawaban C diberi skor
3
4.
Jawaban D diberi skor
2
5.
Jawaban E diberi skor
1
Dari alternatif jawaban tersebut
diklasifikasikan menjadi 5 yaitu:
1.
Sangat sering
2.
Sering
3.
Jarang
4.
Sangat jarang
5.
Tidak pernah
1.
Metode wawancara
Metode yang secara langsung diarahkan dimana
dua orang atau lebih berhadapan secara fisik dan dengan memberikan suatu
pertanyaan yang harus dijawab.
1.
Metode Observasi
Metode yang secara langsung kelapangan dengan menggunakak
perlengakapan seperti note, tape recorder atau foto atau tustel.
1.
Teknik analisis data
Arikunto (1998: 236) menjelaskan bahwa yang
dimaksudkan dengan anlisis data adalah pengolaan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan
penelitian atau desai yang diambil. Berhubungan dengan hal itu maka diperlukan
adanya teknik analisis data.
Teknik analisis data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif.
Apabila pengumpulan data sudah dilakukan, maka
data yang sudah terkumpul harus diolah dan dianalisis. Dalam pengolahan data
ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut:
1.
Editing
Semua data yang telah diperoleh diteliti
tentang kelengkapan dan kejelasan jawaban dari butir-butir metode
pengumpulan data yang telah dilakukan..
1.
Kelengkapan pengisian
terhadap semua pertanyaan dalam angket
2.
Tulisan yang tertera
harus adapat dibaca
3.
Kalimatnya harus jelas
maknannya sehingga tidak menyebabkan kesalahan dalam menafsirkan
4.
Apakah jawaban-jawaban
responden cukup logis dan terdapat kesesuain antara jawaban yang satu dengan
yang lainnya.
5.
Jawaban harus relevan
dengan pertanyaan
6.
Koefisien determinasi
Untuk menghitung besarnya pengaruh antara
variabel X (tingkat kepuasan masyarakat) dengan variabel Y (kualitas layanan),
kemudian dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien determinasi dari
jumlah korelasi produk moment yang sudah dihitung, dengan cara mengkuadratkan
koefisien yang ditemukan.
1.
Signifikansi korelasi
produk moment
Untuk menguji
signifikansi pengaruh (Sugiyono,2008:184) yaitu apakah hubungan yang ditentukan
itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 150 orang, maka perlu diuji
signifikansinya. Rumus uji signifikansi korelasi produk
moment (sugiyono,2008:184) sebagai berikut:
t =
Gambar. 2 Signifikansi Korelasi Produk Moment
Setelah diuji harga “t” hitung, maka
signifikansi ditentukan dengan “t” table dengan tingkat kesalahan 5% maka
apabila:
Ho : ρ = 0 : Berarti tidak ada pengaruh yang
signifikan
H1 : ρ ≠ 0 : Berarti ada pengaruh yang
signifikan
Selanjutnya untuk
menetukan tingkat koefisien variabel yang dianalis diatas maka digunakan
interpretasi atau pedoman koefisien korelasi menurut buku Metode Penelitian Kuntitatif dan Kualitatif Dan R&D (Sugiyono,2008:184) sebagai
berikut:
Tabel. 3
Interpretasi koefisien korelasi
Interval koefisien
|
Tingkat hubungan
|
0,00 – 0.199
|
Sangat Rendah
|
0,20 – 0,399
|
Rendah
|
0,40 – 0,599
|
Sedang
|
0,60 – 0,799
|
Kuat
|
0,80 – 1,000
|
Sangat Kuat
|
Gambar. 3 TabelInterpretasi Koefisien Korelasi
DAFTAR RUJUKAN
·
Arikunto, Suharsimi.
1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
·
Arikunto, Suharsimi.
2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
·
Setyadin, B.
2005. Modul 1-4 Penelitian Kuantitatif. Malang
·
Sugiono. 2002. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
·
Sugiyono. 1997. Metodologi Penelitian Administrasi. Yogyakarta:
BPFE-VII
·
Tim Penulis
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan KaryaIlmiah.
Malang: UM Press.
·
Undang-Undang Republik
Indonesia No 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional,
(Online), (http://www.depdiknas.go.id/ UU RI No 20/2003-Sistem Pendidikan Nasional, html, diakses
09 Mei 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar